Pages - Menu

Pages - Menu

Kamis, 30 Juni 2022

"Kritikan Buat Organ Politik Gerakan Revormis"

"Kritikan Buat Organ Politik Gerakan Revormis"
Analisa Kelas dan Organisir masa rakyat adalah sesuatu hal yang fundamental dalam Perjuangan Pembebasan nasional. Organisir Rakyat  sesuai kondisi objektif di papua itu hal yang paling mendasar dan itu syarat Perjuangan Pembebasan Nasional.

Organir kelas bukan soal gagal dan berhasil tetapi bagimn cara sebagai seorang Revolusioner organisir Buruh, Petani Kebun, Nelayan, mama Pasar, Masyarakat Adat, Abang Ojek, dan Sopir Taxi agar disaat momentum politik tercipta kelas-kelas yang di bangun sebagai alat strategis menuju Sosialisme. Organisir kelas adalah syarat menjadi negara sosialisme, jika anda melihat organisir kelas menghambat perjuangan, maka anda sdh terjebak dengan pemikiran Kapitalisme. 

"Syarat Kemerdekaan dan nilai tertinggi Komunisme"
1. Organisasi Revolusioner 
2. Analisa Kelas Kaum tertindas 
3. Memainkan agitasi Kemerdekaan oleh kaum Revolusioner terhadap kaum tertindas
4. Organisir kelas sesuai Analisa kelas masyarakat tertindas yang ada di papua
5. Partai Revolusioner 
6. Penanggun jawab Politik 
7. Konsolidasi masa yang sudah di organisasi
8. Mobilisasi masa luas untuk merebut Revolusi Sosialisme 

Organisasi adalah alat organisir masa Rakyat tertindas, sebagai kaum Revolusioner jangan keliru dan jangan salah paham dengan Analisa kelas dgn organisir kelas sesuai analisa kelas! 
Perjuangan Pembebasan Nasional tidak cukup sebatas Konsolidasi dan Mobilisasi Masa dengan target merespon problem penjajah ciptakan. Penjajah menciptakan Banyak persoalan dengan tujuan mengganggu eksistensi aktivitas politik kaum Revolusioner dan itu target Penjajah untuk mematahkan. 

Berjuang tanpa Analisa kelas dan Organisir Kelas yang ada, itu bukan Perjuangan Kemerdekaan / Sosialisme tetapi itu Kaum Revormis. Bangsa yang Belum Bebas dari mata rantai Kolonialisme dan Imperialisme, tidak layak membangun Gerakan Revormis di Papua tetapi membangun kekuatan Rakyat dengan Analisa kelas dan organisir agar Revolusi tercipta.

Jejak Revolusi Bangsa lain yang sudah Bebas itu sudah jelas bahwa syarat utama dan terutama organisir kelas  sesuai kondisi real. Kita bisa lihat Revolusi Cuba, Soviet, Bougenfile, Timor Leste, Afrika selatan dll. Itu Rakyat yang sudah di organisir oleh kaum Revolusioner yang menciptakan Cita-cita Revolusi.

Filsafat Marxis adalah filsafat Analisis kelas kaum tertindas di dunia, dan teori filsafat Marxisme sangat relevan Analisa kelas kaum tertindas di Papua Karena di Papua ada kelas Buruh, Petani kebun, Nelayan, Mama Pasar, Masyarakat Adat dll.
Perjuangan Pembebasan Nasional sesungguhnya Perjuangan Kelas setiap Revolusi tercipta karena Analisa kelas yang  dan organisir masyarakat dengan baik, dan itu syarat sosialisme. 

Sadarlah kawan!






Jumat, 24 Juni 2022

"Filsafat Teologi adalah teori ilusi kosong"

"Filsafat Teologi adalah teori ilusi kosong"

Filsafat teologi adalah teori bayang-bayang tanpa ada tindakan real di dalam sendi kehidupan manusia. Filsafat teologi sesungguhnya teori utopis bukan teori yang menggerakan manusia untuk menghidupkan kehidupan. 

Teori Revolusioner adalah teori  gerak, dalam  sendi kehidupan manusia, dan itu filsafat logika yang progresif. Teori Revolusioner itu teori yang menghidupkan kehidupan umat manusia dari ketertindasan. Analisa kelas Filsafat Marxisme l, Filsafat subur didalam sendi kehidupan komunitas masyarakat dan  itu falsafah Allah yang di miliki oleh setiap komunitas masyarakat adat. 
Itu sudah dengan jelas bahwa filsafat teologi merupakan teori palsu untuk mematahkan eksistensi materialisme falsafah Allah di dalam sendi-sendi kehidupan manusia.

Materialisme & Idealisme"
Ketika kita berbicara mengenai Materialisme, kita berbicara mengenai filsafat Materialisme yang berseberangan dengan filsafat Idealisme. Situasi papua kita harus membedakan filsafat Idealisme dan filsafat Materialisme dengan baik supaya gerakan Revolusioner organisir kelas sesuai analisa kelas yang ada.
Kaum Idealis tidak bisa serta-merta mengedepankan arogansi filsafat idealisme tanpa melihat filsafat materialisme di dalam sendi-sendi kehidupan orang papua.

Analisa kelas Marxis & Friedrich Engels 150 tahun yang lalu dan terus berkembang dengan cepat. Dan Marxis menegaskan bahwa persepsi buruh tidak sama dengan Tani, demikian pula persepsi tani tidak bisa samakan dengan buruh pabrik. 

Teori ala barat itu kaum Revolusioner di papua pantas menjadikan analisa kelas di papua. Komunisme itu bisa saja kita wujudkan tetapi menyiapkan syarat komunisme itu sesuai Hukum perkembangan masyarakat Papua. Tan Malaka; Belajarlah dari barat tetapi jangan jadi peniru barat, jadilah dari timur yang cerdas. Ketegasan-ketegasan kaum komunis sudah dngan jelas bahwa jadi dirimu sendiri jika ingin membebaskan bangsa yang tertindas. 
#Sadarlah_Kaun_Idealis🙏🏾
#Teori_Revolusioner_Teori_Gerak




Apa Itu Imperialisme?

 

Apa Itu Imperialisme? Ini Awal Mulanya di Indonesia.

Kolonialisme dan imperialisme sering dianggap sebagai sesuatu yang sama. Namun kolonialisme dan imperialisme adalah dua hal yang berbeda.

Kolonialisme adalah penguasaan dan pendudukan atas suatu wilayah negara oleh negara lain. Daerah koloni adalah negeri jajahan sedangkan pemerintahan kolonial adalah pemerintah penjajahan.


Sedangkan imperialisme adalah nafsu untuk memperluas wilayah dengan menguasai negara. Berdasarkan perkembangannya paham imperialisme dibagi menjadi dua yaitu imperialisme kuno dan modern.



Imperialisme kuno disebut sebagai imperialisme perdagangan. Tujuan imperialisme kuno adalah untuk menguasai perdagangan atas suatu wilayah dengan cara monopoli dan paksaan. Imperialisme kuno didukung dengan semangat gold, gospel, dan glory.


Melansir dari buku Pengetahuan Sosial Sejarah 2 karya Drs. Tugiyono Ks, dkk, di Indonesia awal imperialisme kuno dimulai dengan kegiatan Portugis dan VOC termasuk imperialisme perdagangan, yaitu menguasai perdagangan dengan aturan dan paksaan.


Imperialisme modern bertujuan untuk memperluas daerah jajahan untuk industri, dan sebagai daerah sumber tenaga buruh yang murah. Imperialisme modern sendiri berkembang di dunia sejak abad ke-19.


Baca juga:

3 Tujuan Pokok Belanda Mendirikan VOC di Indonesia pada Tahun 1602

Awal Mula Imperialisme di Indonesia


Awal mula imperialisme di Indonesia dimulai sekitar abad ke-16. Saat itu negara-negara Eropa yang dipelopori oleh Portugis dan Spanyol mencari daerah jajahan untuk menggali kekayaan, menyebarkan agama Nasrani, dan lambang kejayaan.


Pada tahun 1511, Portugis merebut Malaka dan disusul kedatangan mereka di Maluku pada tahun 1512. Di Banda mereka membeli cengkeh, pala, dan fuli.


Setelah itu mereka kembali ke Malaka. Pelayaran pertama ini lalu disusul dengan pelayaran-pelayaran berikutnya. Selanjutnya terjadilah hubungan dagang antara Portugis dan raja Ternate.


Akhirnya Portugis diizinkan untuk mendirikan benteng di Ternate, untuk melindungi Ternate dari musuh. Pendirian benteng kemudian diimbangi dengan hak monopoli perdagangan cengkeh.


Rakyat Ternate menjadi tertekan karena mereka tidak dapat menjual cengkeh secara bebas. Sementara cengkeh yang ditetapkan Portugis sangat rendah. Portugis menunjukkan sifat aslinya menjadi musuh dan pemeras rakyat Ternate.


Pada tahun 1521, Spanyol tiba di Maluku. Mereka kembali dalam pelayaran ke Spanyo dari Filipina. Di Maluku, Spanyol singgah di Tidore, Bacan, Jailolo. Spanyol disambut baik di tempat singgah tersebut.


Kemudian terjadi persaingan antara Spanyol dan Portugis. Kedua bangsa tersebut bermusuhan dan membuat perjanjian Thordesilas yang membagi wilayah perdagangan.


Spanyol lalu ditetapkan beroperasi di Filipina, sedangkan Portugis di Maluku. Kepergian Spanyol dari Maluku membuat Portugis lebih leluasa beroperasi di Maluku.


Portugis juga mengincar Sumatera yang kaya akan lada. Di Sumatera, Portugis gagal mendapatkan hak monopoli bahkan mereka juga tidak bisa berdagang. Kehadiran Portugis di Sumatera mendapatkan tentangan dari Kerajaan Aceh.


Selanjutnya di Jawa, Portugis hanya dapat berdagang di Pasuruan dan Blambangan. Di daerah ini Portugis tidak dapat berdagang karena dikuasai oleh Demak.


Di daerah Indonesia lainnya Portugis hanya dapat menetap di Timor, sementara kedudukan Ternate mulai goyah. Monopoli perdagangan dan penyebaran agama Nasrani yang dilakukan Portugis ditentang keras oleh rakyat Ternate.


Portugis memaksakan kekuasaan di Ternate, Tidore, Jailolo. Hal ini kemudian menimbulkan perlawanan rakyat. Portugis tidak berhasil menguasai kerajaan-kerajaan yang memiliki pelabuhan perdagangan rempah-rempah.


Itulah awal mula imperialisme di Indonesia. Jadi imperialisme adalah seperti yang dijelaskan di atas ya detikers!