Sabtu, 19 Februari 2022

"Gerakan Revolusioner di sertai dengan Teori Revolusi"

"Gerakan Revolusioner di sertai dengan Teori Revolusi"
Didiklah Rakyat Papua dengan Teori Revolusi sebab tidak merasa kehilangan kesadaran tentang Realita penindasan oleh oligarki.
Landasan berpikir Kaum tertindas pakai teori Revolusi agar terjadi kontradiksi pandangan dengan kebijakan negara indonesia eksploitasi tenaga manusia serta sumber data alam yang selalu di keruk habis. Teori Revolusi sesungguhnya komponen perjuangan pembebasan bangsa papua barat dari cengkraman kolonialisme & imperialisme. Teori Revolusi tentu akan memberi kesadaran tentang realita penindasan, penghisapan, parampasan serta Genosida dengan Arogansi kekuasaan kolonialisme.  
Kata seorang toko Komunisme; Gerakan Revolusioner tak akan pernah ada tanpa teori Revolusi. Kata-kata ini merupakan inspirasi bagi bangsa yang tertindas agar itu menjadi spirit pemuda-pemudi bangsa Papua Barat. 

Gempuran politik kolonialisme indonesia di manfaatkan oleh konspirasi  imperialis global demi kepentingan ladang eksploitasi sumber daya Alam di papua. 
Dan Manuver Kolonialisme dengan watak arogansi melakukan invasi militerisme dalam skali yang lebih besar ke papua. 
Pendoropan Elit militer ndonesia 76, 227 ini menduduki wilaya pemetaan tambang emas, yaitu blok A timika, blok B intan jaya, Blok C Pengunungan Bintang, Blok D Yahukimo dan beberapa tempat lainya.  
Faktanya surat Rekomendasi Wilaya Ijin Usaha Pertambangan khusus (WIUPK) pada 2020 februari tanggal 20 oleh Gubernur Papua Lukas Enembe dengan Elit politik papua mengakibatkan pengungsian di Nduga, intan Jaya, Oksibil, Maybrat, Yahukimo, dan puncak papua. Tindakan kekerasan militer indonesia tidak mempunya nilai moral kemanusiaan bagi Rakyat Papua. 

Rakyat Papua sebagai objek penindasan tidak harus gantungkan perjuangan pembebasan nasional bangsa, kepada organ Gerakan Revolusioner yang ada di tanah air west papua. Tetapi Rakyat sendiri terorganisir dalam organisasi pelopor bangsa untuk memperjuangkan nasib bangsa agar mata rantai kolonialisme & imperialisme memutuskan. 
Penentuan Nasib Bangsa ada di pundak Rakyat yang tertindasa, bukan ada di tangan amerika, bukan jakarta, bukan Yokowi, bukan lukas Enembe & elit politik lainya tetapi perjuangan pembebasan bangsa ada di tangan Rakyat sendiri. 

Tanah Air Atau Mati?
Jika Tanah air ingin Bebas dari gempuram politik Global, Maka persatuan_kesatuan kita hari ini akan menghancurkan tembok  imperialisme & dan Kapitalisme yang kini memenjarahkan Rakyat Papua.
Keselamatan Rakyat Awam ada di pundak pelopor bangsa yang terdidik, dan tentunya ada harapan hidup. 

#Hidup_Rakyat_Papua
#Hidup_STBP
#Lawan_Tanpa_Batas
#Papua_Bukan_Tanah_Kosong

0 komentar:

Posting Komentar