Saya heran dengan keadaan, Sebelum Revolusi berakhir, ada yang sudah berbicara soal sistem dan jabatan negara yang masih belum merdeka. Mungkin hikmatnya di pakai oleh Roh setan yang selalu berpikir tentang modal.
Setidaknya para politisi papua bisa berpikir bagaimana soal STRATAK REVOLUSI, bukan melompat dalam kelas kemerdekaan. Penting para politisi papua berpikir secara rasional sesuai kondisi objektif hari ini. Penindasan sangat masif terhadap Rakyat papua, maka Gerakan Pembebasan Nasional penting organisir dan membangun kekuatan Rakyat melakukan Revolusi dalam negeri tanpa mengharapkan negara sponsor. Kekuatan Rakyatlah yang akan menentukan Revolusi atau kemerdekaan sejati yang Rakyat inginkan.
Jangan menunggu Revolusi datang dari luar tetapi bangunlah kekuatan Rakyat tanpa memandang politik diplomasi yang selalu jalan di tempat, dan melihat penjajah melakuka penindasan sangat masif di Tanah papua.
Perjuang yang gagal paham berpikir bahwa perjuangan pembebasan nasional atau kemerdekaan akan datang dari luar negeri. Tetapi hal ini sebenarnya pejuangan hanyut dalam pemikiran negara kapital dengan penuh ilusi kosong!
Revolusi tidak membutuhkan harapan yang tidak pasti, tetapi Bangun kekuatan rakyat dan bergerak dari dalam negeri tertindas.
Kekuatan Rakyatlah yang akan membebaskan ketertindasan bangsa oleh penjajah. Penjajah tidak akan pernah mengakui satu kesalahanpun, apa lagi mengakui kemerdekaan bangsa yang tertindas. Sifat penjajah itu selalu malas tau dengan gempuran yang ia lakukan tetapi penjajah selalu mengedepankan kepentingan ekonomi politik.
Kemerdekaan itu harus di rebut oleh kaum tertindas yang merasakan penindasan yang di langgengkan oleh penjajah. Penjajah mengedepankan hukum akumulai modal ketimbang hukum humaniter yang seharusnya menjunjung tinggi.
Kekuatan Rakyatlah akan merevolusi atas ketertindasan bangsa papua barat. Rakyat adalah harapan Revolusi dan itu sudah pasti Revolusi akan terjadi.
Sudahlah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar