"Kuliah Umum"
APA PERAN MAHASISWA PAPUA SEBAGAI AGEN KONTROL SOSIAL?
Mahasiswa adalah kelas Elit dalam struktur Sosial, dan Peran mahasiswa dalam masyarakat dikenal sebagai agent of change (agen perubahan) atau ujung tombak bangsa untuk membawah perubahan kondisi sosial.
Pendidikan bersama di lakukan pada 03 Desember 2022 di Aula asrama Nayak 1 Kamkey Abepura Jayapura West Papua.
Peran Mahasiswa sebagai agen Perubahan (Egent of Change) itu tidak terlepas dari Tri Darma yaitu;
1. Pengembangan
2. Penelitian
3. Pengabdian
Dalam pendidikan berlangsung ada banyak kawan-kawan yang menyampaikan pendapat bahwa merubah pola hidup dan cara pandang kita dengan Membaca, Diskusi, Aksi, dan Refleksi. Agar Mahasiswa melakukan tindakan perubahan sosial tersistematis, terstruktur, terdidik untuk mendidik Rakyat tertindas dari cengkraman sistem penindasan itu sendiri.
Landasan Berpikirnya bahwa pendidikan kritis sangatlah penting untuk membangun kesadaran politik atas reaksi imperialisme monopoli, yang terus keruk hasil bumi West Papua tanpa. Dan melihat juga West Papua saat ini menjadi wilaya sengketa bagi negara pemodal dengan unsur kepentingan nilai lebih. Pendidikan alternatif yang akan menentukan kesadaran politik secara totalitas untuk Pembebasan nasional Bangsa West Papua.
Mahasiswa salah satu kelas tertindas yang harus memberikan kurikulum pendidikan Revolusioner agar mahasiswa tersebut membangun gerakan perlawanan di kampus secara masif.
Tujuan kuliah umumnya untuk membangun kesadaran politik pembebasan Nasional bangsa West Papua terhadap sebagai ujung tombak bangsa tertindas. Gerakan mahasiswa akan hidup ketika ada mahasiswa terdidik dan tuntas dengan kesadaran politik Pembebasan Bangsa West Papua.
"Lenin" Gerakan Revolusioner tak akan pernah ada tanpa teori Revolusi.
"Paulo Freire" Pendidikan alat perlawanan dan gerbang Pembebasan Manusia.
Rakyat tertindas berikan Pendidikan dan kesadaran politik pembebasan tanpa batas, guna menentukan kesadaran untuk perlawana terhadap kejamnya kolonialisme indonesia, kapitalisme, dan imperialisme monopoli.
Melihat dengan hancurnya kurikulum kolonialisme indonesia, sangat penting membangun komunitas literasi sebagai alternatif pendidikan untuk kepentingan pembebasan cara pandang dan merubah pola hidup masyarakat tertindas.
Cara pandang & pola hidup masyarakat tidak akan pernah berubah kalau tidak ada gerakan penyadaran serta pendidikan non formal, Pandangan kita yang akan menentukan pola hidup manusia.
Gerakan politik akan kuat ketika rakyat memiliki kesadaran politik pembebasan dan rakyat terdidik dengan pendidikan non formal.
Di Papua sangatlah krisis Analisa kelas tertindas, karena tidak ada satu organisasi politik yang mengorganisir kaum Tani, Nelayan, Buruh, Mahasiswa, kaum marjinal, anak Aibon, Mama Pasar, dan masyarakat Adat. Pengorganisir belum berjalan itu bukti bahwa kaum Revolusioner tidak kerja sebagai tugas pokok perjuangan, padahal organisir rakyat tertindas itu hal yang paling fundamental dalam gerakan perjuangan Pembebasan Nasional.
Saya jakin dan percaya bahwa Rakyat sadar, terdidik, terorganisir dalam organisasi Revolusioner akan menentukan nasip Bangsa West Papua.
PENDIDIKAN SEBAGAI GERBANG PEMBEBASAN!!
PENDIDIKAN ALTERNATIF AKAN MENENTUKAN NASIP POLITIK RAKYAR!!
PENDIDIKAN TANPA BATAS!!
BERJUANG SAMPAI MENANG!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar