Senin, 19 September 2022

"Jakarta membangun Kontra Opini"Pembunuhan terhadap 4 orang mutilasi atas nama ( Irian Nirigi, Arnold Lokbere, Lemaniol Nirigi, Atis tini ) masih belum proses hukum dengan benar.

"Jakarta membangun Kontra Opini"
Pembunuhan terhadap 4 orang mutilasi atas nama ( Irian Nirigi, Arnold Lokbere, Lemaniol Nirigi, Atis tini ) masih belum proses hukum dengan benar. 
Penyerahan 4 jasad korban ini sudah dilakukan pada hari jumat 16 Sebtember 2022. Dan Rakyat Papua menuntut agar segera melakukan  proses penyelidikan secara hukum harus di lakukan untuk mendapatkan keadilan. Dalam proses penyelidikan lembaga institusi militer tidak boleh ikut serta didalamnya, jika lembaga institusi Militer ikut serta didalam proses akan terjadi kesenjangan dalam perkara ini. 

Opini Bahan Bakar Minyak (BBM) dan  KPK menangkap  koruptor Papua Lukas Enembe, ini sebenarnya  jakarta memainkan opini agar khusus Pembunuhan mutilasi 4 orang ditunggangi. Karena melihat dengan perkara pembunuhan 4 mutilasi warga nduga di timika itu banyak sorotan dari berbagai Solidaritas di luar negeri, dan memandang itu negara indonesia melakukan  pelanggaran HAM besar dan tidak menjunjung tinggi nilai kemanusiaan bagi Rakyat Papua. 
Sorotan ini yang membuat indonesia membangun kontra opini supaya khasus mutilasi di tunggangi dengan isu kenaikan harga BBM dan  Korupsi dana oleh Lukas Enembe dan KPK menangkap Elit Papua yang sudah tersangka. Rakyat Papua tidak harus mudah terpancing dengan situasi yang di ciptakan oleh negara indonesia sebagai penjajah bagi Rakyat Papua tetapi fokus mengawal khasus mutilasi 4 di timika agar upaya-upaya hukum harus di tegakan sesuatu harapan kita Rakyat tertindas di Papua. 

Sampai detik ini 4 orang mutilasi masih belum lengkap dengan organ tubu seprti kepala yang hilang, kaki yang hilang, tangan yang hilang dan organ tubuh lainnya belum mendapatkan maka Rakyat Papua fokus perhatian mengawal pembunuhan mutilasi yang sadis ini. Rakyat Papua harus pahami dengan baik karena Watak Penjajah tidak akan pernah peduli dengan norma hukum dan menjunjung tinggi nilai humaniter.
Praktek-praktek penjajah melakukan mutilasi seperti ini akan terus melanggengkan demi kepentingan hukum akumulasi modal di atas Tanah West Papua, dan itu tugas kita Rakyat Tertindas harus melawan ketidak adilan.
Penjajah tidak akan pernah mempedulikan nilai humaniter, dan justru akan mengedepankan kepentingan investasi agar memajukan negara kolonialisme menjadi negara kapitalisme monopoli. 
Khasus Pembunuhan  terhadap 4 orang mutilasi atas nama ( Irian Nirigi, Arnold Lokbere, Lemaniol Nirigi, Atis tini ) mejadi sorotan dunia karena tindakan aparatur negara indonesia berlebihan. 

Hormat Kami,
Ketua BPH. GempaR Kota Jayapura
Varra Iyaba

#Advokasi_4Orang_Mutilasi
#Indonesia_Penjajah
#Jangan_Percaya_Penjajah
#Papua_Bukan_Tanah_Kosong
#Tutup_Mata_Lawan_Balik✊

0 komentar:

Posting Komentar