This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Rabu, 07 September 2022

SELAMATKAN LEMBAH GRIME NAWA@CABUT IJIN DAN HENTIKAN AKTIVITAS PERUSAHAAN KEPALA SAWIT PT.PERMATA NUSA MANDIRI DIGRIME NAWA KABUPATEN JAYAPURA PAPUA.

Press Release
SELAMATKAN LEMBAH GRIME NAWA
@CABUT IJIN DAN HENTIKAN AKTIVITAS PERUSAHAAN KEPALA SAWIT PT.PERMATA NUSA MANDIRI DIGRIME NAWA KABUPATEN JAYAPURA  

Amologo nimao,Koyao,koya kosa,kinaonak ,nare ,nhabo, yepmum,dormum ,tabea ,muda,walak foi,wainambe,nayaklak waaa

Masyarakat adat grime Nawa kabupaten Jayapura dikagetkan dengan kehadiran berusahaan kepala sawit PT pertama Nusa mandiri diatas tanah adat lembah grime nawa.perusahaan sawit secara sepihak telah mengklaim tanah adat seluas 30. 920 hektar di 6 distrik unurunguay , distrik nimbokrang , distrik nimbron, distrik namblong , distrik kemtuk Gresik dan distrik kemtuk.

Masyarakat adat grime Nawa berjuang menolak kehadiran berkebunan kepala sawit PT PNM yang mengancam kehidupan masyarakat adat.diawal tahun 2017 PT PNM menggusur hutan adat , tindakan ini menimbulkan konflik agraria.bupati Jayapura telah mengeluarkan surat pemberhentian sementara kegiatan operasi perusahaan dan ijin pelepasan kawasan hutan bagi PT PNM ,telah dicabut melalui instruksi presiden pada 6 Januari 2022 , namun perusahaan tidak patuhi .saat ini PT PNM masih tetap operasi.  

Sikap bupati Jayapura harus benar-benar memihak adat dan turun langsung ke lokasi perusahaan untuk tutup operasi PT PNM ,jika ini tidak dilakukan, Masyarakat adat lembah grime Nawa menilai bupati justru melindungi aktor perampasan tanah adat dan merusak lingkungan di jayapura.

melihat  dinamika tersebut kami masyarakat adat daerah grime Nawa menyatakan sikap :

1 menolak keberadaan, 
Perkebunan kelapa sawit PT pertama nusa mandiri, 
Di wilayah lembah, 
Grime naya yang mengambil ahli tanah dan hutan karena merusak lingkungan, tanah, adat dan hukum kami.,
2   mendesak bupati kabupaten Jayapura segera  melakukan pencabutan, PT
Permata nusa mandiri dan pengakuan kedaulatan,masyarakat adat lembah grimenawa sebagai pemilik sah, atas tanah adat hutan adat warisan leluhur. 
3    mendesak bupati Jayapura untuk mengakui keberadaan masyarakat hukum adat dan wilayah, 
Dan masyarakat adat di wilayah, lembah grimenawa
Sesuai pasal 18 ayat 2 b uud nomor 5 tahun 1960 tentang uu pokok agria, 
4    mendesak DPMPTSP provinsi untuk mencabut izin usaha perkebunan PT permata nusa  mandiri karena tidak melakukan kewajiban, di dalam IUP dan peraturan menteri pertanian tentang Pedoman perizinan berusaha perkebunan. 

5   mendesak badan pertanian nasional (bpn) 
Menetapkan HUG PNM sebagai tanah terlantar sesuai UU No 39 tahun 2014  tentang UU perkebunan jo  UU  Nomor 11 tahun 2020 tentang hak cipta  kerja dan mengembalikan kepada masyarakat adat daerah Grime nawa,, 

6   mendesak menteri badan koordinasi penanaman modal (BKPM) untuk tetap mempertahankan keputusan pencabutan pelepasan kawasan hutan PT permata nusa mandiri

7   masyarakat adat daerah Grime nawa menolak letigimasi pelepasan tanah yang di lakukan sepihak karena tidak sesuai dengan hukum adat kami

8  masyarakat adat sepakat pengelolaan, pemanfaatan dan perlindungan tanah dan hukum adat milik masyarakat adat di lakukan berdasarkan pengetahuan dan dan hukum adat kebiasaan masyarakat setempat, 
9    seluruh masyarakat adat daerah Grime nawa dan pihak lainnya yang berdiam di tanah dan hutan adat agar tetap lestari ., 

10  seluruh masyarakat adat daerah Grime nawa orya, namblong, klesi, kemtuk, dan elseng 
Bersepakat tidak menyerah kan/ tidak memberikan tanah, adat dan hutan kepada perusahaan perkebunan kelapa sawit atau yang lainnya yang dapat menyebabkan hilang nya atas tanah dan hutan adat. 

11 berhubung dengan poin 1-10 di atas maka kami berikan batas waktu pencabutan izin "
PT PNM sampe pada tanggal 30 September. 
2022 . Apabila tidak segera di cabut izin PT pertama nuansa mandiri  maka kami seluruh masyarakat adat daerah Grime nawa akan melakukan mobilisasi umum untuk aksi damai jilid 2 dan mengajukan gugatan ke pengadilan untuk mengembalikan hak " Masyarakat adat.
Demikian pernyataan sikap kami atas perhatian nya dan dukungan semua pihak kami sampaikan Terima kasih.

Jayapura,7 September 2022 

Kordinator aksi 
Yustus Yekusamon 

Penanggung jawab aksi kepala suku adat lembah grime nawa .

Matius Nimbokrang 
Ketua Adat

Minggu, 04 September 2022

PELAKU PEMBUNUHAN DAN PENYIKSAAN TERHADAP MASYARAKAT SIPIL OLEH ANGOTA TNI YONIF RAIDER 600/MODANG KABUPATEN MAPPI PAPUA BARAT.

Kronologis Penganiayaan & Pembunuhan OAP di Kamp Mememu, Distrik Edera, Kab Mappi, Papua Barat :

1. Senin, 29-08-2022 malam, Saudara Bruno Amenim Kimko & Saudara Yohanis Kanggun minum miras tapi tidak mabuk berat.

2. Selasa 30-08-2022 sekitar pukul 04.00 subuh, keduanya pergi ke rumah saudari Aurelia Yagiwop. Sebelumnya saudara Bruno Amenim Kimko telah berkomunikasi dengan saudari Aurelia Yagiwop via HP/WA/Fb tetapi belum diketahui mereka berkomunikasi soal apa.
3. Terjadi keributan di rumah Aurelia Yagiwop, sehingga saudara Bruno  & saudara Yohanis lari pulang ke rumah. Setelah itu sekitar pukul 04.40 subuh, Aurelia Yagiwop dkk menuju rumah saudara Bruno & melakukan sedikit keributan dengan menyebut nama Bruno.

4.Dari rumah saudara Bruno, kelompok Aurelia pergi lapor ke Pos TNI Yonif Raider 600/Modang. Sekitar pukul 07.00 pagi, Anggota Yonif bergegas menuju rumah saudara Bruno dan menyeretnya ke Pos. Kemudian sekitar pukul 07.30 saudara Yohanis juga dijemput dan diseret ke Pos.
5. Setelah tiba di Pos, Anggota TNI Yonif Raider 600/Modang mulai menganiaya mereka dengan tuduhan kasus pemerkosaan. Mereka diberikan balsem kemudian dipaksa menggosoknya sendiri di kemaluan. Saat mereka menggosok balsem di kemaluan, mereka terus dipukul.

6. Mereka terus dipaksa menggosok balsem ke kemaluan sehingga terasa panas & perih. Karena beratnya penyiksaan,  Bruno & Yohanis meminta ampun & menyebut nama Tuhan Allah, tetapi dijawab oleh seorang anggota TNI Yonif 600/Modang : "Allah itu siapa".

7. Setelah dipaksa menggosok balsem di kemaluan, Bruno & Yohanis terus dipukul, direndam di kolam, disiram air hingga pukul 17.00 sore saat hujan deras disertai guntur & petir. Selanjutnya, keduanya diseret masuk ke Pos & dibuang ke dalam sebuah ruangan gelap.

8. Di dalam ruangan itu, Bruno menangis meminta tolong karena sakit dan perih di sekujur tubuhnya. Suara tangisannya semakin lemah dan akhirnya dia meninggal dunia sekitar pukul 18.30 saat hujan deras disertai guntur dan petir.

9. Setelah itu masuk beberapa Anggota TNI Yonif Raider 600/Modang kemudian mengangkat tubuh Bruno dan meletakannya diatas tempat tidur, selanjutnya Yohanis dipindahkan ke ruangan lain/Aula. Di Aula Yohanis tidur sendiri hingga Rabu, 31 Agustus 2022 pagi.

 10. Pagi itu juga, kira-kira pukul 07.00 Anggota TNI muncul di rumah & menemui keluarga Alm Bruno, lalu meminta pihak keluarga utk bertemu Danpos Yonif Raider 600/Modang Lettu Inf Masrianto. Saudara Edoardus Yukbon kemudian mewakili pihak keluarga bertemu Danpos.

11. Kepala saudara Edoardus Yukbon, Danpos mulai ceritera hal-hal pribadinya seperti kecapaian, baru pulang dari Semarang, dll. Kemudian secara tiba-tiba Danpos mengatakan bahwa pihaknya menyampaikan Turut Berdukacita atas meninggalnya Bruno Amenim Kimko.
12. Ketika berbicara dengan saudara Edoardus Yukbon,  Danpos Yonif Raider 600/Modang Lettu Inf Masrianto terlihat panik dan secara tergesa-gesa mulai mengatur pemakaman Alm Bruno Amenim Kimko untuk meminimalisir informasi kejahatan kesatuan yang dia pimpin.

13. Penyiksaan pada poin 5, 6 & 7 ternyata disaksikan oleh saudari Aurelia Yagiwop & Danpos  Lettu Inf Masrianto. Sambil tertawa, mereka saksikan bagaimana Alm Bruno & Yohanis dihajar menggunakan kayu bus mentah & dipaksa gosok balsem di kemaluan mereka.
 
14. Melihat Aurelia Yagiwop  & Danpos Lettu Inf Masrianto sdg duduk di bangku & menyaksikan proses penyiksaan dari jarak dekat,  Yohanis & Alm Bruno yang sudah babak belur merayap & mencium kaki Aurelia Yagiwop  memohon agar dia mencabut masalah yang dilaporkannya.

15. Tetapi Aurelia Yagiwop tidak tergerak hatinya untuk menolong mereka. Dia malah tertawa dan berkata, "Kamu mati sudah". Dia bersama Danpos Lettu Inf Masrianto terus menyaksikan setiap proses penyiksaan sampai kedua korban diseret ke dalam sebuah kamar gelap.

Sumber: WPNewsOrg
Mohon Advokasih semua Pihak🙏🏾😭

Kamis, 01 September 2022

Kronologis Penangkapan delapan aktivis GempaR-Papua di Halaman Museum Universitas Cenderawasih (Uncen), Jayapura-Papua pada 1 September 2022.

Kronologis Penangkapan delapan aktivis GempaR-Papua di Halaman Museum Universitas Cenderawasih (Uncen), Jayapura-Papua pada 1 September 2022.

06.45 WP
Satu Truk Dalmas, dua Mobil intel dan tiga kendaraan motor polisi terparkir di depan Museum Uncen.

15.30 WP
Lapak baca dipersiapkan untuk dibuka setalah aktivis GempaR-Papua berkumpul di depan Auditorium Uncen.

15.33 WP
Delapan aktivis GempaR-Papua ditangkap tanpa negosiasi. Dengan alasan Polisi "Kam minta Ijin di rektor (Uncen) atau tidak? Kam ada kas masuk surat ke Polisi atau tidak? Karena kam tra minta ijin jadi, kam dapat tangkap". Delapan aktivis GempaR-Papua ditarik paksa oleh personil Polisi Resort Kota (Polresta) Jayapura untuk naik ke dalam truk dalmas.

16.00 WP
Delapan aktivis GempaR-Papua tiba di Polresta Jayapura, dan di interograsi. Lima orang di periksa terlebih dahulu (VI, AH, BI, MF, dan ME),  dan baru keluar pada 19.26 WP. 

19.39 WP
Tiga aktivis GempaR-Papua lainnya (KM, IH, dan EL) di periksa. 21.16 WP tiga lainnya selesai diperiksa.

21.41 WP Semua proses pemeriksaan dan dipulang tepat pukul 22.40 WP, aktivis GempaR-Papua tiba di sekitaran wilayah Abepura.

Dari keterangan pemeriksaan, anggota kami di tanyai oleh Satuan Intel Polresta Jayapura perihal ijin pelaksanaan kegiatan Lapak Baca yang kami buat di Depan Museum Universitas Cenderawasih. Hingga alasan penangkapan karena PERINTAH REKTOR UNIVERSITAS CENDERAWASIH. Empat buku bacaan kami (lihat Foto) masih di tahan oleh Polresta Jayapura dengan alasan buku politik separatis.

Berdasarkan dinamika Lapak Baca GempaR-Papua, hari ini, 1 September 2022, kami dengan tegas menyatakan:
1. Rektor Universitas Cenderawasih segera menghentikan proses melawan hukum, sebagaimana pendidikan tinggi (Universitas) adalah lembaga independen yang bebas dari intervensi Aparat. Dengan terus menjadi partner ilegal (Uncen dan Aparat TNI/Polri) yang terus bersekongkol membunuh karakter dan independensi pendidikan tinggi, serta merusak citra Tri Dharma Perguruan tinggi Univesitas secara khusus Universitas Cenderawasih.
2. Mengutuk tindakan aparat TNI/POLRI yang terus mengintervensi, masuk ke dalam area kampus di Tanah Papua secara khusus di Universitas Cenderawasih dan melanggar prosedur hukumnya sendiri.
3. Menyerukan pembangunan kesadaran, melalui membaca bersama, menulis bersama, diskusi bersama, aksi bersama tanpa ada intervensi dari aparat militer Indonesia di Papua.
4. Membaca adalah melawan. Sampai jumpa lapak perlawanan berikutnya.

Terima kasih untuk dukungan semua kawan-kawan yang bersolider dengan kegiatan kami, hingga mengadvokasi kejadian penangkapan terhadap delapan anggota kami yang akhirnya di bebaskan.
Semoga Tuhan beserta kita.

Hormat kami BPP
GempaR-Papua

Senin, 29 Agustus 2022

Pembunuhan dan Mutilasi 4 Warga Sipil di Timika adalah kejahatan kemanusiaan, segera tangkap dan Adili Pelaku.

Pembunuhan dan Mutilasi  4 Warga Sipil di Timika adalah kejahatan kemanusiaan, segera tangkap dan Adili Pelaku.

Pembunuhan 4 Warga  sipil  dengan Mutilasi tubuh korban  adalah Kejahatan kemanusiaan. 6 anggota TNI yang melakukan mutilasi harus diadili di pengadilan umum.

Pembunuhan 4 warga sipil ini pembunuhan yang sangat keji dan ini kejahatan serius, harus penyelidikan secara Independen agar pelaku harus diadili.

Panglima TNI Andika menyatakan mengubah pendekatan kemanusian nanum realistis di papua anggota TNI melakukan kejahatan terhadap rakyat sipil Papua.

Pembunuhan pembunuhan dengan mutilasi korban harus dipertanggungjawabkan oleh institusi juga individu anggota TNI yang terlibat.

6 orang pelaku yang melakukan pembunuhan ini harus diadili juga pengadilan sipil karena ini pembunuhan berencana. Jika 6 anggota TNI yang melakukan mutilasi tubuh korban untuk menghilangkan jejaknya berarti ada pasal berlapis dengan hukuman seumur hidup.

Dalam KUHP, perbuatan mutilasi merujuk pada pembunuhan berencana (pasal 340) atau pembunuhan yang diikuti, disertai, atau didahului oleh suatu perbuatan pidana (pasal 339). Bisa juga hanya merujuk pada pembunuhan biasa (pasal 338).

Kami melihat pembunuhan dilakukan dengan motif jualan senjata, artinya aktor kekerasan dan kejahatan kemanusiaan di Papua adalah militer Indonesia. Selama ini yang transaksi senjata di Papua adalah  bisnis militer Indonesia, akibatnya  korban rakyat sipil tak berdoa. 

Intuisi TNI bertanggung jawab juga bukan hanya pelaku, konflik politik di Papua sengaja dipelihara untuk kepentingan bisnis senjata.

Rakyat sipil baik orang asli Papua maupun orang Non Papua jadi korban akibat perang TPNPB dan TNI Polri di Papua 

Kami selalu menyerukan penyelesaian status politik papua dalam Indonesia yang menjadi akar konflik di Papua namun negara  tidak pernah direspon oleh negara.

Akibatnya kekerasan dan kejahatan kemanusiaan di Papua Papua terus dipelihara untuk kepentingan bisnis senjata.

Oleh karena itu komite Nasional Papua Barat (KNPB) serukan.

Kami mengutuk  pembunuhan dan mutilasi warga sipil di timika yang merupakan  tindakan kekerasan, kejahatan kemanusiaan yang  sangat keji  dan tindakan biadab dilakukan oleh 6 anggota TNI membunuh dan mutilasi 4 Warga Sipil Papua Timika 

Kami mendesak lembaga kemanusiaan di Papua, dan Komnas HAM serta pihak gereja membentuk lembaga independen untuk melakukan penyelidikan dan  investigasi terhadap 4 korban sipil yang dimutilasi di timika 

Segera menangkap 6 pelaku pembunuhan dengan metode  mutilasi tersebut dan segera mengadili pelaku di pengadilan sipil, karena ini pembunuhan berencana yang diatur dalam kitab KUHP.

Negara segera  mendorong perundingan politik untuk mencari solusi alternatif  menghentikan konflik di Papua termasuk bisnis senjata, agar tidak ada korban warga sipil maupun korban militer.

Demikian Pernyataan Ini kami keluarkan dengan penuh tanggung jawab atas perhatian disampaikan terima kasih 

Ones Suhuniap 

Jubir KNPB Pusat

Kamis, 25 Agustus 2022

Keluarga Besar Distrik Hubikiak IKBDH di Kota Studi Jayapura

Keluarga Besar Distrik Hubikiak IKBDH di   
                      Kota Studi Jayapura 
 =================================

PERNYATAAN SIKAP!

Sehubungan dengan pembangunan kantor Gubernur Provinsi Papua Pegunungan di wilayah distrik Hubikiak sesuai dengan Tokoh adat, Tokoh Gereja, Tokoh intelektual dan Tokoh pemuda Distrik Hubikian menolak pada hari Kamis 25 / 08 / 2022. 

Kami Mahasiswa jayawijaya asal  Distrik Hubikiak dengan tegaskan menolak kepada Pemerintah Kabupaten Jayawijaya, stop wacanakan pembangunan kantor Gubernur Provinsi Papua Pegunungan di wilayah Distrik Hubikiak kabupaten jayawijaya.

Kami mahasiswa & masyarakat adat Hubikiak menolak pembangunan yang telah diwacanakan oleh pemerintah kabupaten Jayawijaya. 
Negara indonesia berhenti memaksakan kehendak kami Rakyat Papua dengan segala bentuk tawaran. 

1. Kami Mahasiswa Hubikiak yang ada di kota studi jayapura, menolak dengan tegas kepada pemerintah kabupaten Jayawijaya yang telah wacanakan pembangunan kantor Gubernur Provinsi Papua Pegunungan di wilayah distrik Hubikiak.

2. Kami Mahasiswa Hubikiak yang ada di kota studi jayapura, Menolak dengan Tegas  di wamena distrik Hubikiak.

3. Kami Mahasiswa Hubikiak yang ada di kota studi jayapura, mendukung penuh dengan pernyataan sikap penolakan semua  Tokoh asal distrik Hubikiak kabupaten jayawijaya.

4. Kami Mahasiswa Hubikiak yang ada di kota studi jayapura, Menolak dengan tegas sebagai bentuk tawaran jakarta terhadap Rakyat Papua.

5. Kami Mahasiswa Hubikiak yang ada di kota studi jayapura, menolak dengan keras kepada Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Buatan negara kolonialisme indonesia untuk melanggenkan kepentingan diatas penderitaan Rakyat Papua.

6. Kami Mahasiswa Hubikiak yang ada di kota studi jayapura, Mendukung penuh dengan Petisi Rakyat Papua (PRP) menolak DOB, OTSUS, dan meminta Hak Penentuan Nasip Sendiri.

Demikian Pernyataan kami, kiranya Allah, Alam, dan Leluhur bangsa West Papua  memberkati kita semua.

#Papua_Bukan_Tanah_Kososng✊🇨🇺
#Wamena_Bukan_Tanah_Kosong✊🇨🇺

Penanggun jawab:
Amatus Huby 
Inisiator.

Mengetahui Bp IKBDH
Oktovianus Huby

Sabtu, 20 Agustus 2022

Mengenal Dasar-dasar Filsafat Marxisme: Bagian I. Materialisme Dialektis

Mengenal Dasar-dasar Filsafat Marxisme: Bagian I. Materialisme Dialektis


Secara historis, filsafat Marxisme adalah filsafat perjuangan kelas buruh untuk menumbangkan kapitalisme dan membawa sosialisme ke bumi manusia. Sejak filsafat ini dirumuskan oleh Karl Marx dan Friedrich Engels 150 tahun yang lalu dan terus berkembang, filsafat ini telah mendominasi perjuangan buruh secara langsung maupun tidak langsung. Kendati usaha-usaha para akademisi borjuis untuk menghapus ataupun menelikung Marxisme, filsafat ini terus hadir di dalam sendi-sendi perjuangan kelas buruh.


Oleh karenanya filsafat ini adalah miliknya buruh dan bukan hanya milik kaum intelektual. Marx menuangkan pemikirannya bukan untuk kaum intelektual dan para filsuf terpelajar, tetapi untuk digunakan kaum buruh dalam perjuangannya. Dalih bahwa buruh terlalu bodoh untuk bisa memahami dasar-dasar filsafat Marxisme adalah tidak lain usaha kaum borjuasi untuk memisahkan buruh dari filsafat perjuangannya. Tidak ada yang bisa memisahkan buruh dari filsafatnya karena dalam kesehari-hariannya buruh menghidupi filsafat ini di dalam aktivitasnya di pabrik. Alhasil, buruhlah yang pada akhirnya mampu merenggut filsafat ini untuk digunakan dalam perjuangan melawan kapitalisme. Sejarah telah menunjukkan bahwa pasukan kaum intelektual bersenjatakan Marxisme tidak pernah mencapai sejauh pasukan kaum buruh dengan senjata yang sama.


Marxisme adalah kata lain untuk sebuah filsafat yang bernama dialektika materialisme. Dialektika dan materialisme adalah dua filsafat yang dikembangkan oleh filsuf-filsuf Barat -- dan juga Timur, yang kemudian disatukan, disintesakan, oleh Marx menjadi dialektika materialisme.


Untuk memahami pokok-pokok Marxisme, kita bisa memecahkannya menjadi tiga bagian, seperti yang dipaparkan oleh Lenin, yakni:


Materialisme Dialektis


Materialisme Historis


Ekonomi Marxis


Tiga bagian ini yang biasanya menjadi bagian utama dari Marxisme. Namun pada dasarnya, Materialisme Historis adalah pemahaman sejarah dengan metode materialisme dialektis, dan Ekonomi Marxis adalah pemahaman ekonomi dengan metode materialisme dialektis. Semua aspek kehidupan bisa ditelaah dengan materialisme dialektis. Kebudayaan, kesenian, ilmu sains, dll., semua ini bisa dipelajari dengan metode materialisme dialektis, dan hanya dengan metode ini kita bisa memahami bidang-bidang tersebut dengan sepenuh-penuhnya.


Jadi, pada dasarnya, pokok dari Marxisme adalah materialisme dialektis. Oleh karenanya kita akan memulai dari pemahaman materialisme dialektis. Tanpa pemahaman dialektika materialisme, maka kita tidak akan bisa memahami Materialisme Historis dan Ekonomi Marxis.


Materialisme


Ketika kita berbicara mengenai Materialisme, kita berbicara mengenai filsafat Materialisme yang berseberangan dengan filsafat Idealisme. Di sini kita harus membedakan Materialisme dengan “materialisme” yang kita kenal dalam perbincangan sehari-hari. Biasanya kalau kita mendengar kata materialisme, kita lantas berpikir ini berarti hanya memikirkan kesenangan duniawi, hanya suka berpesta-pora, mementingkan uang di atas segala-galanya. Dan ketika kita mendengar kata idealisme, kita lalu berpikir ini berarti orang yang punya harapan, yang bersahaja dan punya mimpi dan cita-cita mulia. Pengertian sehari-hari ini bukanlah pengertian yang sesungguhnya untuk Materialisme dan Idealisme dalam artian filsafat.


Sepanjang sejarah filsafat, ada dua kubu utama, yakni kubu Idealis dan kubu Materialis. Filsuf-filsuf awal Yunani, Plato dan Hegel, adalah kaum Idealis. Mereka melihat dunia sebagai refleksi dari ide, pemikiran, atau jiwa seorang manusia atau seorang makhluk maha kuasa. Bagi kaum Idealis, benda-benda materi datang dari pemikiran. Sebaliknya, kaum Materialis melihat bahwa benda-benda materi adalah dasar dari segalanya, bahwa pemikiran, ide, gagasan, semua lahir dari materi yang ada di dunia nyata.


Ini bisa kita lihat dengan mudah. Sistem angka kita yang mengambil bilangan sepuluh, ini adalah karena kita manusia memiliki sepuluh jari sehingga kita pun menghitung sampai sepuluh. Bilamana manusia punya dua belas jari, tidak akan aneh kalau sistem angka kita maka akan mengambil bilangan duabelas dan bukan sepuluh. Jadi konsep dasar matematika bukanlah sesuatu yang datang dari langit, bukanlah sesuatu yang tidak ada dasar materinya. Sedangkan kaum Idealis akan berpikir bahwa bilangan sepuluh ini adalah konsep abadi yang akan selalu ada dengan atau tanpa kehadiran manusia berjari sepuluh.


Bahkan alam sadar kita adalah produk dari materi, yakni otak kita sebagai salah satu organ tubuh kita. Bila mana otak kita rusak karena cedera, maka kita pun akan kehilangan kesadaran kita. Otak kita tidak lain adalah kumpulan sel-sel yang bekerja dengan zat-zat kimia. Maka tidak heran kalau kita menenggak banyak alkohol maka kesadaran kita pun akan terpengaruh, atau kalau kita mengkonsumsi obat-obat terlarang, atau minum obat sakit kepala Paramex yang bisa menghilangkan rasa sakit kepala kita. Kaum idealis sebaliknya mengatakan bahwa kesadaran manusia ini tidak ada sangkut pautnya dengan otak, bahwa kesadaran manusia itu abadi. Ilmu sains telah menihilkan Idealisme dan sekarang kita tahu kalau otak adalah dasar materi dari kesadaran kita.


Kesadaran kita, cara berpikir kita, tabiat-tabiat kita, semua ini adalah akibat dari interaksi kita dengan lingkungan sekeliling kita, yakni dunia materi yang ada di sekitar kita. Petani cara berpikirnya berbeda dengan buruh karena mereka dalam kesehari-hariannya kerja bercocok tanam di sawah, sedangkan buruh harus bekerja di pabrik dengan ratusan buruh lain dan mesin-mesin yang menderu. Oleh karenanya pun metode perjuangan buruh berbeda dengan kaum tani, dan juga kesadarannya. Buruh karena terlempar masuk ke pabrik dalam jumlah ratusan dan ribuan punya kesadaran solidaritas dan berorganisasi yang pada umumnya lebih tinggi daripada kaum tani. Buruh membentuk serikat-serikat buruh, yang dalam sejarah secara umum merupakan lokomotif sejarah. Sedangkan petani, karena biasanya bekerja terpisah-pisah dalam ladang mereka masing-masing, solidaritas dan kesadaran berorganisasi mereka umumnya lebih rendah. Kita mengatakan “secara umum” karena ini tidak menihilkan bahwa ada juga petani-petani yang berorganisasi membentuk serikat tani. Misalnya dulu di Indonesia ada Barisan Tani Indonesia (BTI) yang sangat besar dan kuat, namun BTI pun eksis karena dorongan Partai Komunis Indonesia, yakni Partai yang secara historis berbasiskan pada kelas buruh Indonesia. Selain itu sejarah juga membuktikan bahwa pada umumnya organisasi buruh lebih matang, kuat, dan konsisten daripada organisasi tani.


Dari contoh-contoh ini, tampaknya mudah bagi kita untuk menerima Materialisme sebagai filsafat kita. Namun, di dalam kehidupan sehari-hari, ternyata Idealisme merasuk ke dalam cara berpikir kita tanpa kita sadari. Kaum kapitalis pun giat menyebarkan Idealisme ke dalam cara berpikir rakyat pekerja guna melanggengkan kekuasaan mereka. Ditanamkan ke dalam pikiran kita bahwa ada yang namanya itu sifat alami manusia, dan bahwa sifat alami manusia ini adalah serakah dan egois. Oleh karena sifat alami manusia ini maka kapitalisme, sistem masyarakat yang berdasarkan persaingan antara manusia karena keserakahan mereka, adalah sistem yang paling alami dan akan eksis selama-lamanya sebagai sistem yang paling sempurna dan paling akhir. Ini adalah pembenaran yang sering kita dengar dari para pembela sistem kapitalisme.


Kaum Materialis berpikir berbeda, bahwa sifat serakah dan egois manusia ini bukanlah sifat alami, bukanlah sebuah ide atau gagasan di dalam pikiran manusia yang jatuh dari langit. Materialisme mengajarkan bahwa sifat manusia itu adalah hasil dari interaksinya dengan dunia materi di luarnya, bahwa kesadaran manusia ditentukan oleh keberadaan sosialnya. Maka dari itu, sifat serakah dan egois manusia ini sesungguhnya adalah hasil dari sistem produksi dan sosial yang ada sekarang ini. Maka memang tidak heran kalau kita melihat keserakahan dan keegoisan di masyarakat kita, karena sistem produksi kita yang membuat, atau lebih tepatnya memaksa, manusia menjadi seperti itu. Keserakahan dan keegoisan manusia yang kita saksikan di jaman sekarang ini tidak ditemukan di dalam masyarakat jaman dahulu, ketika sistem produksi dan sosialnya bukanlah kapitalisme. Dari sudut pandang ini, maka bila kita ubah sistem produksi dan sosial masyarakat, maka akan berubah juga tabiat dasar manusia. Tentunya perubahan ini tidak akan terjadi dalam sekejap, namun penggulingan kapitalisme dan pembangunan sosialisme akan menyediakan pondasi untuk pembangunan karakter manusia yang baru, yang tidak berdasarkan keserakahan, tetapi berdasarkan semangat gotong royong yang sejati-jatinya.


Dari sini kita bisa lihat bagaimana filsafat idealisme ini pada dasarnya kontra-revolusioner karena filsafat ini membenarkan kapitalisme sebagai sistem yang alami dan kekal. Sedangkan materialisme adalah filsafat yang revolusioner, karena ia mengajarkan kita bahwa kapitalisme bukanlah sistem yang lahir dari apa-yang-disebut tabiat alami manusia, tetapi justru sebaliknya bahwa tabiat manusia itu adalah hasil dari sistem sosial yang ada.


Akan tetapi materialisme tanpa dialektika adalah materialisme yang formalis dan kaku. Tanpa dialektika, materialisme tidaklah lengkap untuk bisa menjelaskan dunia.


Dialektika


Dialektika adalah satu cara pandang atas sesuatu dalam keadaan geraknya dan bukan dalam keadaan diamnya. Proposisi dasar dialektika adalah bahwa segala hal selalu ada dalam proses perubahan yang dinamik, yang seringkali prosesnya tidak terlihat dan tidak bergerak dalam garis lurus.


Untuk memudahkan kita memahami dialektika, ada tiga hukum utama gerak dialektika yang bisa kita rangkum:


1. Perubahan kuantitas menjadi kualitas


2. Kutub berlawanan yang saling merasuki


3. Negasi dari negasi


Ada dua jenis perubahan, yakni perubahan kuantitas dan perubahan kualitas. Perubahan kuantitas adalah satu jenis perubahan yang hanya menyentuh besaran dari sesuatu hal atau benda. Sedangkan perubahan kualitas adalah sebuah perubahan dari satu sifat ke sifat yang lain. Di alam maupun ilmu sosial, kita dapat menyaksikan dua jenis perubahan ini. Hukum dialektika mengajarkan bahwa pada saat tertentu perubahan kuantitas bisa beralih menjadi perubahan kualitas, bahwa perubahan tidak selalu berada dalam garis lurus tetapi pada momen tertentu mengalami loncatan.


Banyak sekali contoh di alam yang menggambarkan hukum dialektika ini, misalnya mendidihnya air. Ketika kita menaikkan suhu air satu derajat dari 20 derajat ke 21 derajat, tidak ada perubahan kualitas. Air masih berbentuk air, yang terjadi hanya perubahan kuantitas. Kita bisa terus naikkan suhu air ini satu derajat per satu derajat, hingga suhu air mencapai 99 derajat, dan air pun masih berbentuk air. Tetapi ketika kita naikkan satu derajat lagi, dari 99 derajat ke 100 derajat, maka sesuatu loncatan terjadi, sebuah perubahan kualitas terjadi. Air mendidih dan berubah menjadi uap. Jadi perubahan satu derajat (perubahan kuantitas) mengakibatkan mendidihnya air menjadi uap (perubahan kualitas). Hal yang sama juga benar untuk perubahan dari air menjadi es.


Tetapi hukum dialektika ini tidak terbatas pada alam saja, tetapi juga pada hubungan sosial manusia. Revolusi adalah perubahan kualitas. Masyarakat tidak berubah dengan perlahan-lahan atau gradual, tetapi bergerak dengan loncatan-loncatan.  Revolusi Prancis 1789, Komune Paris 1871, Revolusi Inggris, Revolusi Rusia, Revolusi Tiongkok, dll. Semua ini adalah perubahan kualitas di dalam gerak masyarakat. Tetapi tidak hanya revolusi saja yang merupakan perubahan kualitas, konter-revolusi pun adalah loncatan, sayangnya loncatan ke belakang. G30S dan periode pembantaian 1965-1966 dapat dilihat sebagai sebuah perubahah kualitas di dalam gerakan buruh Indonesia, yakni perubahan dari periode revolusioner ke periode reaksi, sebuah loncatan ke belakang.


Ledakan gerakan Reformasi 1998 pun adalah satu contoh perubahan kualitas. Setelah 32 tahun di bawah cengkraman rejim Soeharto, dimana tampak di permukaan tidak ada perubahan kesadaran sama sekali kendati kesengsaraan rakyat yang semakin parah, akhirnya ini semua berubah pada tahun 1997-1998. Rejim kediktaturan Soeharto sudah tidak bisa lagi ditahan, dan rakyat pun hilang rasa takutnya dan terjadi loncatan kesadaran.


Revolusi Tunisia juga memberikan kita satu contoh lagi akan peralihan dari perubahan kuantitas menjadi kualitas. Banyak orang pintar yang mengutarakan bahwa Revolusi Tunisia ini disebabkan oleh pembakaran diri Mohamed Bouazizi, seorang penjual buah. Mohamed Bouazizi sering ditindas oleh polisi dan akhirnya dia tidak tahan lagi akan penindasan ini sehingga mengakhiri nyawanya dengan membakar diri. Pembakaran dirinya lalu menyulut Revolusi Tunisia yang berhasil menumbangkan diktatur Ben Ali. Namun dia bukan satu-satunya pedagang pasar yang sering ditindas oleh aparat keamanan, dan dia bukanlah yang pertama yang bunuh diri karena tidak tahan kesengsaraan hidup. Di Indonesia sendiri, kita sering baca berita mengenai orang-orang miskin yang bunuh diri karena kemiskinan. Jadi pembakaran diri Bouazizi bisa dilihat sebagai sebuah perubahan kuantitas yang lalu berubah menjadi perubahan kualitas. Dia adalah satu tetes air yang membuat bendungan kemarahan rakyat meluap. Seperti kata Engels, “necessity expresses itself through accident” (keniscayaan mengekspresikan dirinya lewat kecelakaan/kebetulan). Situasi masyarakat Tunisia memang sudah sangat panas, dan hanya butuh “satu derajat celcius” saja untuk membuatnya mendidih, dan satu derajat ini diwakili oleh pembakaran diri Bouazizi.


Hukum dialektika kedua adalah kutub berlawanan yang saling merasuki. Hukum ini mengajarkan kepada kita bahwa kontradiksilah yang menggerakkan dunia. “Akal sehat” mencoba membuktikan bahwa semua kekuatan yang saling bertentangan adalah eksklusif satu sama lain, bahwa hitam adalah hitam, dan putih adalah putih. “Akal sehat” mencoba menyangkal kontradiksi sebagai bagian dari proses. Dialektika menjelaskan bahwa tanpa kontradiksi maka tidak ada gerak, tidak ada proses.


Hidup dan mati adalah dua hal yang saling bertentangan, tetapi mereka adalah dua proses yang saling merasuki. Kita hidup, jantung kita berdetak, memompa darah ke seluruh tubuh kita untuk memasok oksigen dan nutrisi ke setiap sel tubuh kita supaya mereka bisa hidup dan tumbuh. Tetapi pada saat yang sama, puluhan ribuan sel di dalam tubuh kita mati setiap detiknya, hanya untuk digantikan oleh yang baru. Proses hidup dan mati ini saling merasuki di dalam tubuh kita sampai kita menghela napas terakhir kita. Proses ini yang menggerakkan kita.


Begitu pula masyarakat kita, yang bergerak karena kontradiksi. Revolusi sosial terjadi ketika tingkat produksi manusia sudah bertentangan dengan sistem sosial yang ada. Inilah basis dari setiap revolusi di dalam sejarah umat manusia, dari jaman komunisme primitif, ke jaman perbudakan, ke jaman feodalisme, dan sekarang jaman kapitalisme. Kontradiksi antara tingkat produksi dan sistem sosial terus saling berbenturan, saling merasuki, dan menjadi motor penggerak sejarah. Di jaman kapitalisme, kontradiksinya adalah antara sistem produksi yang bersifat sosial dengan nilai surplus yang diapropriasi secara pribadi. Tidak ada satupun buruh yang bisa mengatakan bahwa dia sendirilah yang memproduksi sebuah komputer misalnya. Ribuan, bahkan ratusan ribu, buruh dari berbagai industri bekerja bersama memproduksi ribuan komponen terpisah yang lalu dirakit menjadi sebuah komputer. Oleh karenanya sistem produksi kapitalisme adalah sistem produksi sosial. Namun nilai surplus, atau produk tersebut, tidak menjadi milik sosial, dan hanya menjadi milik pribadi, yakni segelintir pemilik alat produksi tersebut. Kontradiksi inilah yang lalu membawa perjuangan kelas -- kadang terbuka kadang tertutup -- antara buruh dan kapitalis, yang terus menerus mendorong masyarakat kita.


Hukum dialektika ketiga adalah negasi dari negasi. Hukum ini bersinggungan dengan watak perkembangan melalui serangkaian kontradiksi yang terus menerus menegasi dirinya. Namun penegasian ini bukanlah penyangkalan penuh bentuk yang sebelumnya, tetapi penegasian dimana bentuk yang sebelumnya dilampaui dan dipertahankan pada saat yang sama.


Manifestasi nyata hukum ini dapat kita lihat di sekitar kita. Contohnya adalah perkembangan sebuah tanaman. Sebuah benih yang jatuh di tanah, setelah mendapatkan air dan cahaya matahari, tumbuh menjadi kecambah. Lalu kecambah ini terus tumbuh menjadi dewasa, dan bila waktunya tiba maka kuncup-kuncup bunga pun muncul. Kuncup bunga ini kemudian menjadi sebuah bunga, dan bunga ini lalu menjadi buah yang mengandung biji-biji benih baru. Kecambah menegasi benih biji, yang lalu dinegasi oleh kuncup bunga. Kuncup ini lalu dinegasi oleh bunga yang mekar sekar, yang lalu sendirinya dinegasi lagi oleh buah dengan biji-biji di dalamnya. Setiap tahapan ini  berbeda secara kualitas, saling menegasi tetapi masih mengandung esensi dari tahapan sebelumnya. Setiap tahapan pertumbuhan tanaman ini terus bergerak menjadi satu kesatuan organik.


Benih-benih baru tersebut akan mengulangi siklus yang sama lagi. Namun benih-benih baru ini tidak akan sama dengan benih yang lama, karena dalam proses pembentukannya ia telah menyerap berbagai elemen-elemen dari luar. Dalam bahasa sainsnya, genetika benih baru ini telah mengalami perubahan melalui mutasi genetika yang disebabkan oleh berbagai faktor dan proses seperti sinar ultraviolet matahari, zat-zat kimia, dsbnya., dan juga melalui proses polinasi antar tanaman. Tumbuhan ini mengalami evolusi dan terus berubah. Jadi siklus pertumbuhan tanaman bukanlah sebuah lingkaran tertutup yang terus berputar-putar dan mengulang-ulang, tetapi sebuah siklus yang berbentuk spiral, yang bisa terus naik -- dan juga bisa turun --, yang kalau dilihat dari satu sudut saja tampak seperti berputar-putar di satu tempat, tetapi kalau dilihat secara keseluruhan perputaran ini tidak diam di tempat tetapi bergerak naik secara spiral.


Sejarah pun demikian. Para sejarahwan borjuis terus mencoba membuktikan dan menanamkan di dalam pikiran rakyat kalau sejarah ini hanyalah sebuah pengulangan yang tidak berarti, yang terus bergerak dalam lingkaran tanpa-akhir. Sementara dialektika melihat sejarah sebagai sebuah perkembangan yang di permukaan mungkin tampak seperti pengulangan tak-berarti namun pada kenyataannya ia bergerak terus ke bentuk yang lebih tinggi karena diperkaya oleh pengalaman-pengalaman sebelumnya.


Begitu juga dengan perkembangan gagasan dan sains di dalam masyarakat. Para alkemis zaman pertengahan memimpikan sebuah “batu filsuf” yang mereka percaya bisa mengubah timah menjadi emas. Di dalam pencarian utopis mereka ini, para alkemis ini menemukan berbagai pengetahuan kimia dan teknik-teknik kimia, yang lalu menjadi pijakan awal untuk ilmu kimia moderen. Dengan perkembangan ilmu sains -- yang berbarengan dengan perkembangan kapitalisme dan industri -- ilmu kimia pun tidak lagi digunakan untuk mencari “batu filsuf” dan orang-orang yang masih memimpikan transmutasi timah menjadi emas dianggap gila. Menjadi sebuah hukum bahwa sebuah elemen tidak akan bisa diubah menjadi elemen yang lain. Akan tetapi di dalam perkembangannya, ditemukan bahwa ternyata mungkin untuk mengubah satu elemen menjadi elemen yang lain, dan bahkan secara praktek ini sudah terbukti. Jadi setelah berabad-abad, alkemi menjadi sebuah kenyataan. Tentunya secara ekonomi biaya untuk mengubah timah menjadi emas terlampau besar sehingga membuatnya menjadi tidak praktis. Di masa depan, bila tingkat teknologi dan produksi sudah mencapai ketinggian yang tidak pernah terbayangkan oleh kita, tidak akan mengejutkan kalau kita akan bisa mengubah timah menjadi emas dengan jentikan jari saja. Dengan demikian perkembangan ilmu kimia telah mengalami satu putaran: dari transmutasi elemen (mimpi), ke non-transmutasi elemen, dan kembali lagi ke transmutasi elemen (kenyataan).


Yang benar di alam juga benar di masyarakat, karena pada analisa terakhir gagasan-gagasan manusia mendapatkan dasar-dasarnya dari dunia materi. Pergerakan gagasan manusia, pergerakan masyarakat, semua mengikuti ilmu alam sebagai basis dasarnya. Para filsuf bayaran kaum borjuis ingin memisahkan apa yang benar di alam dengan apa yang benar di masyarakat, karena hukum alam adalah hukum revolusioner. Ia adalah hukum perubahan yang terus bergerak, bukan hanya dalam garis lurus tetapi juga dalam lompatan-lompatan. Setiap kelas penguasa tidak menginginkan perubahan karena mereka ingin terus hidup di dalam surga mereka yang abadi. Keabadian adalah filsafatnya kelas borjuasi. Dengan filsafatnya sendiri, yakni filsafat Marxisme, sebuah filsafat perubahan, kaum buruh akan mengetuk pintu surga abadi kaum borjuis, bila perlu mendobraknya, dan membersihkan surga bumi ini dari parasit-parasit borjuasi itu.


Bersambung ...


 


Jumat, 19 Agustus 2022

"West Papua Darurat Genosida, Ekosida, dan etnosida"

"West Papua Darurat Genosida,
         Ekosida, dan etnosida"
------------------------------------------
Praktek Kolonialisme di Papua lebih cenderung kepentingan membuka Ladang eksploitasi milik imperialisme, dan hal itu mengakibatkan terhadap Manusia, Alam, dan Kebudayaan orang West Papua. Negara Kolonialisme tidak mengedepankan Hukum humaniter bagi Rakyat Papua, tetapi lebih mengedepankan kepentingan akumulasi Modal di West Papua. 
Watak Arogansi keparat TNI/POLRI menciptakan Pembunuh, Penembakan, Penikaman, Pemukupan, Pemenjaraan, Pemerkosaan, dan penyiksaan terhadap Rakyat West Papua. 

Praktek-praktek Militeristik dilakukan bukan baru kali ini, tetapi awal mula melakukan tindakan Anarkis terhadap Rakyat Papua dari sejak tahun 1961 tanggal 19 Desember sampai Agustus 1962 dengan tujuan merebut Negara West Papua. Tahun 1961 meluncurkan Operasi Tri Komando  Rakyat (TRIKORA) oleh Soeharto sebagai panglima  Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) atas manifesto Politik Soekarno dan isi pernyataan itu sebagai berikut; 
1.Gagalkan pembentukan negara boneka Papua buatan Belanda. 
2.Kibarkan Sang Merah Putih di Irian Barat, tanah air Indonesia. 
3.Bersiaplah untuk mobilisasi umum guna mempertahankan kemerdekaan dan kesatuan tanah air dan bangsa indonesia.

Dan sampai detik ini praktek-praktek arogansi keparat TNI/POLRI itu masif di West  Papua! Tindakan Keparatur Republik Indonesia tidak hanya menciptakan kejahatan terhadap Manusia tetapi Gempuran Alam dan budaya orang West Papua di hancurkan secara masif. Aktor dibalik semua kejahatan terhadap Manusia Papua adalah Militer TNI/POLRI karena itu  sesuai kondisi real di West Papua.

Kebijakan Elit borjuis justru menciptakan kehancuran hak-hak masyarakat Adat karena lebih mengedepankan kepentingan jabatan & kekuasaan baru di Papua. Dan Rakyat Papua diperhadapkan dengan watak-watak yang tidak bermoral seperti manuver aparatur TNI/POLRI untuk mengamankan kepentingan kaum-kaum Politikus berdasi.
Politik imperialisme di luar Negeri West Papua, bekerja sama dengan Negera kolonialisme indonesia dengan kepentingan hubungan kerja sama bilateral. Dan praktek Negara kolonialisme tidak ada nilai moral kemanusian yang adil dan beradab terhadap Rakyat tertindas di West Papua. 

Sebelum indonesia Merdeka pada tanggal 17  agustus 1945, tuntutan Rakyat Papua untuk Merdeka itu jauh sebelum indonesia Merdeka. Namun Negara Kolonialisme indonesia tutup telinga dan tutup mata, melakukan kebijakan sistem penindasan secara masif dan aktif di West Papua. Negara Kolonialisme indonesia lebih cenderung mengedepankan kepentingan  Hukum Akumulasi Modal tanpa mempedulikan Hukum Alam & Manusia di West Papua. 

Rakyat Papua Menolak segalah bentuk tawaran jakarta seperti OTSUS, DOB, Pembangunan lainnya. Dan jakarta memberikan segalanya dengan watak kesombongan atas kekuasaan otoritas moneter. Rakyat West Papua sudah tahu sebenarnya watak arogansi militeristik, reaksioner, dan otoriter dengan setiap insiden negara kolonialisme ciptakan. 
Negara seharusnya tahu malu dengan sikap Rakyat menolak segala bentuk tawaran hegemonik pragmatis! 
Rakyat West Papua sudah sadar bahwa Negara indonesia Penjajah bagi Bangsa West Papua, dan hari ini Rakyat Papua Ingin Bebas dari cengraman. 

#PAPUA_BUKAN_TANAH_KOSONG
#TUTUP_MATA_LAWAN_BALIK
#TANAH_AIR_MILIK_KITA✊